You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan TUKSONO
Kalurahan TUKSONO

Kap. SENTOLO, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

ANTUSIASME MASYARAKAT MENYAKSIKAN KIRAB BUDAYA BERSIH DESA DAN LUWARAN TARUBAN TAHUN 2025

Administrator 12 Mei 2025 Dibaca 35 Kali
ANTUSIASME MASYARAKAT MENYAKSIKAN KIRAB BUDAYA BERSIH DESA DAN LUWARAN TARUBAN TAHUN 2025

Kirab Budaya dalam rangka upacara adat bersih desa dan luwaran Taruban 2025 berlangsung sangat meriah pada Minggu pagi (11/05/2025) di Padukuhan Taruban Kulon. Antusias warga masyarakat sangatlah besar ditandai dengan banyaknya warga masyarakat memadati area Sendang Kamulyan dan sekitarnya. Kirab ini dimulai dari rumah Bapak Ngatiman (Dukuh Taruban Kulon) dan berakhir di Sendang Kamulyan untuk pengambilan tirta suci. 
Kirab diikuti oleh berbagai kelompok masyarakat di antaranya Kelompok Wanita Tani, Karang Taruna, peserta didik TK dan PAUD, kelompok seni baik jathilan, oglek, dan sejenisnya. 
Pada sambutannya Bapak Zainuri (Lurah Tuksono) menyampaikan  terkait dengan upacara adat bersih desa dan luwaran ini sudah  masuk menjadi warisan budaya tak benda di Kabupaten Kulon Progo. 
Bapak Sutarman (staf ahli bidang ekonomi dan pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo) menyampaikan sebuah harapan dengan acara-acara yang ada di Upacara adat bersih desa dan luwaran ini  bisa mendekatkan yang jauh, mendekatkan yg dekat dan tidak membedakan derajat pangkat harta ras, agama dan sebagainya. Semoga dengan dilaksanakan adat tradisi ini bisa merasakan tentramnya hati, bisa dimudahkan segala urusannya dengan tidak lupa berdoa kepada Allah. 
Bapak Sutarman juga berpesan  supaya adat ini diwariskan kepada anak cucu kita smua. 
Pada kesempatan tersebut juga hadir perwakilan dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta bidang adat dan tradisi yaitu Ibu Isna Elfianti, S. H. . Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat sehingga adat tradisi ini dapat terus lestari. Tentunya kegiatan ini mewujudkan manunggaling kawula gusti dan rasa syukur kehadirat Allah.
Beliau juga sekaligus melepas para peserta  yang akan  mengikuti kirab budaya dengan berbagai gunungan hasil bumi dan hasil karya warga masyarakat. Ada juga dua ogoh-ogoh yang menggambarkan sesuatu yang membahayakan dan nanti akan dibakar sebagai gambaran hilangnya dan dibuang jauh bahaya yang mungkin menimpa warga masyarakat. 
Sesampainya di Sendang Kamulyan, para peserta kirab mengikuti upacara pengambilan tirta suci dari Sendang Kamulyan dan dilanjutkan dengan pentas berbagai macam kesenian di plataran Sendang Kamulyan. (D.Kurnia Palupi, Pers Tuksono).

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image