Sinergitas Industri dan Eduwisata: Talkshow Megaswara Kulon Progo Dorong Pemberdayaan Masyarakat Tuksono
Tuksono– Suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi terasa dalam acara Talkshow Megaswara Kulon Progo bertajuk “Sinergitas Kunjungan Industri dan Pemberdayaan Masyarakat Eduwisata” yang digelar di Balai Budaya Tuksono, Kamis (30/10). Kegiatan ini mempertemukan unsur pemerintah daerah, pelaku industri, serta penggerak desa wisata, Pelaku UMKM untuk membangun sinergi pengembangan kawasan industri sekaligus pemberdayaan masyarakat berbasis eduwisata.
Hadir dalam acara tersebut Pimpinan DPRD Kulon Progo, pimpinan Komisi I, II, dan III, perwakilan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Disan Pertaru), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Pariwisata, Dinas PUPR, Dinas Koperasi dan UMKM, Lurah Tuksono, serta Direksi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Tuksono.
Tuksono: Kawasan Industri dan Desa Budaya
Dalam sambutannya, Lurah Tuksono, Zainuri, menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta talkshow dan apresiasi atas dukungan yang diberikan berbagai pihak terhadap pengembangan wilayah Tuksono.
> “Tuksono telah ditetapkan sebagai kawasan industri sesuai Peraturan Bupati Kulon Progo. Selain itu, kami juga terus mendorong pemberdayaan melalui eduwisata, karena Kalurahan Tuksono merupakan desa wisata sekaligus desa budaya,” ujar Zainuri.
Desa Wisata Tuksono Bangun Sinergi dengan Industri
Sementara itu, Ketua Desa Wisata Tuksono, Mubari, menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor pariwisata dan industri.
> “Desa wisata harus menjadi kawasan yang produktif. Melalui eduwisata, kami membangun sinergi dengan pelaku usaha dan industri di wilayah Tuksono agar menjadi destinasi wisata edukatif,” ujarnya.
Mubari juga menambahkan bahwa daya tarik wisata di Tuksono meliputi kawasan SPAM Kamijoro. pemberdayaan masyarakat menjadi fokus utama agar masyarakat merasakan manfaat ekonomi secara langsung.
Kolaborasi untuk Kesejahteraan
Ketua DPRD Kulon Progo, Suharto, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
> “Potensi di wilayah Tuksono sangat besar. Pemerintah bersama pelaku industri dan masyarakat harus berkolaborasi untuk mengembangkan potensi tersebut demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur Suharto.
Dukungan Dunia Industri
Dari kalangan pelaku industri, Yosua, perwakilan CV KHS Tuksono, menyampaikan bahwa sejak tahun 2019 pihaknya telah menjalankan Program Quick Tujuan Wisata yang melibatkan kegiatan pertanian, kunjungan edukatif ke pabrik, serta kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan lembaga pendidikan.
Hal senada disampaikan oleh Varel, perwakilan PT Dasa Cipta Daya, yang menegaskan komitmen industri dalam mendukung program eduwisata di Tuksono.
> “Kami berupaya membangun hubungan baik dengan pelaku UMKM, penggiat wisata, serta masyarakat. Kondisi alam Tuksono yang eksotis, ditambah potensi kuliner,” jelasnya.
Peran Dinas dan Dukungan Pemerintah
Perwakilan Dinas Pariwisata, Ibu Diah, menuturkan bahwa pihaknya berkomitmen mendampingi seluruh desa wisata di Kulon Progo.
> “Desa wisata merupakan ujung tombak penggerak ekonomi lokal. Industri diharapkan dapat turut mensuport dan membantu proses digitalisasi agar produk-produk lokal bisa dikenal lebih luas,” katanya.
Dari Dinas Tata Ruang, disampaikan bahwa seluruh proses perizinan untuk kawasan industri dan eduwisata di Tuksono telah tersedia, tinggal menunggu eksekusi di lapangan. Sedangkan perwakilan DPMPTSP menegaskan pentingnya mempromosikan potensi-potensi di Kulon Progo agar semakin dikenal di tingkat regional maupun nasional.
Pemberdayaan dari Industri Lokal
Menutup sesi talkshow, Ponirin, perwakilan pengrajin tahu dari Tuksono, membagikan kisah sukses industri lokal yang memberdayakan masyarakat sekitar.
> “Kami mempekerjakan 12 orang warga setempat dengan bahan baku kedelai sekitar 400 kilogram setiap hari. Produk tahu kami bahkan sudah memasok berbagai kuliner di wilayah Semarang,” ungkapnya.
Menutup acara, Panewu Sentolo menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan dalam pengembangan eduwisata.
> “Edukasi wisata di Tuksono perlu didukung peningkatan sarana prasarana, pembinaan UMKM lokal, serta terbukanya peluang investasi,” pungkasnya.
---
Kegiatan talkshow ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Melalui semangat kolaborasi, Tuksono tidak hanya berkembang sebagai kawasan industri, tetapi juga tumbuh menjadi destinasi eduwisata berbasis budaya dan pemberdayaan masyarakat.