GREGET PENGURUS DESA BUDAYA TUKSONO
Desa Tuksono merupakan Desa Budaya yang berada di kec. Sentolo Kab. Kulonprogo Yogyakarta. Desa ini termasuk desa yang rutin menggadakan Upacara Adat, salah satunya yakni Upacara Adat Bersih Dusun dan Luwaran, sehingga Desa Budaya Tuksono semakin di kenal di wilayah kab. Kulonprogo
Seperti biasa Desa Budaya Lainnya yang ada di DIY Tahun 2019 ini, Desa budaya Tuksono menerima Program Pendampingan untuk desa Budaya, Sehingga untuk menyikapi Hal ini .Pengurus Desa Budaya berinisiatif mengadakan Rapat Koordinasi Bersama Pemerintah Desa, Pendamping Budaya, Tokoh Masyarakat, serta perwakilan warga yang di adakan di Gubug Somenggalan pada tanggal 08 Februari 2019.
Dalam acara tersebut hadir juga tokoh sesepuh desa Tuksono, Korcam kec. Sentolo, Babinsa, Babinkamtipmas, dalam rapat tersebut membahas Rencana Program kerja Desa Budaya Tuksono Tahun 2019
Desa Tuksono menurut letak Geografisnya bagian Utara berbatasan dengan desa Salamrejo, bagian selatan berbatasan desa Ngentak rejo,bagian Barat berbatasan dengan desa Sukoreno, Sedangkan bagian Timur berbatasan dengan Kab. Bantul. Desa Tuksono memiliki administratif sebagai berikut : Terdiri dari 12 Pedukuhan yakni, Karang, Giling, Taruban Kulon,Taruban Wetan, Paten, Gunung Duk, Kalisoka, Wonobroto, Kaliwiru, Kalisono, Bulak, Krebet, Sebagian besar masing masing pedukuhan masih melaksanakan acara Bersih Dusun
Desa Budaya Tuksono merupakan salah satu desa budaya dari 15 desa budaya se Kab. Kulonprogo yang diantaranya desa Sukoreno, desa Sidorejo, desa Brosot, Desa Tayuban, Desa Bugel, Desa Sogan, Desa Glagah, Desa Hargomulyo, Desa Kalirejo, Desa Sendangsari, Desa Tanjungharjo, Desa Jatimulyo, Desa Pagerharjo, Desa Banjarharjo.
Ragam potensi seni budaya di Desa Tuksono saat ini masih berjalan dan bertahan dengan baik terlebih dengan adanya latihan rutin di beberapa ragam keseniannya, di antaranya : Karawitan Bapak-bapak, Karawitan Ibu-ibu, Reog, Hadroh, Sholawat Berjanji, Ketoprak, Pedalangan, Macapat Dll, selain kegiatan seni yang terus berjalan,dan juga adanya beberapa Situs situs yang ada di Desa Budaya Tuksono juga sudah teridentifikasi dan terawat dengan baik namun belum terpublikasidengan luas, sehingga perluketerlibatan Dinas terkait agar segera mengambil langkah strategis agar Situs situs yang ada tersebut dapat menjadi salah satu kekayaan potensi budaya yang ada di desa Budaya Tuksono khususnya maupun kekayaan Kab. Kulonprogo pada umumnya.
Adapun Situs situs yang ada di desa Budaya Tuksono diantaranya :
#. Dusun Taruban Kulon : Mur Sinung, Sumur Ngipik Sari, Makam Ki Gede Tarub, Batu Lingga + Yoni
#. Dusun Taruban Wetan : Sendang Kamulyan, Sumur Ngepreh, Gunung Sawo
#. Dusun Kalisoko : Sendang Sukorini, Sumur Amis
#. Dusun Paten : Makam sentanan dan Kyai Pati
#. Dusun Wonobroto : Makam Kyai / Nyai Talak Broto
#. Dusun Giling : Mur Wudhel,Watu Tumpeng, Sendang Jati, Sumur Bathok
#. Dusun Gunung Duk : Makam Kyai / Nyai Duk Seno Dan Sendang Klampok
Desa Tuksono ditetapkan menjadi desa Budaya karena memiliki 5 aspek Kriteria diantaranya : Aspek Kesenian, Aspek Situs / Cagar Budaya, Aspek Bahasa Dan Sastra, Aspek Tata ruang / bangunan / Arsitektur, Aspek Kuliner dan Kerajinan. yang sampai saat ini masih terjaga dan terpelihara dengan baik, serta diperkuat dengan dikeluarkannya SK Gubernur 2017 tentang penetapan desa Tuksono Sebagai Desa Budaya dari 56 Desa Budaya Se DIY lalu Sekaligus desa Tuksono di tunjuk sebagai lokasi Louncing nya Desa Budaya 2017 di Sendang Kamulyan Taruban, Tuksono Sentolo, Kulonprogo.
Tahun 2019 ini DisBud DIY memberikan 3 pendamping Seni Budaya untuk mengampu 2 Desa, harapannya agar membantu pemerintah Desa Tuksono dan Sukoreno agar dapat meningkatkan aktifitas seni Budaya Di desa tersebut, Sebagai langkah awal dalam tugas pendampingan bulan Februai- Maret ini, para pendamping Seni Budaya ini melakukan Observasi Lapangan terkait Potensi-potensi yang ada, melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, DisBud DIY, DisBud Kab, Pemerintah Desa , Pengurus Desa Budaya, Tokoh Masyarakat dan membaur dengan warga pendampingan dan di akhir bulan Februari di Evaluasi kan dengan Tim Monitoring + Kasi Adat Tradisi DIY ( ibu Dra. Widuri ) di Desa Sogan, agar menemukan solusi yang baik dan tepat agar berkesinambungan dalam bulan bulan selanjudnya
@. Yudi yowess mamik Kisti Tik